Jika Anda bukan seorang Astronom atau peneliti angkasa, pada bulan ini Anda akan menikmati pemandangan langit. Pasalnya pada 11 dan 12 Agustus, masyarakat dunia diharapkan dapat
menyaksikan gerhana matahari.
Dikutip dari Sciencealert.com, Kamis (3/8/2017), selain bisa melihat gerhana matahari, Anda juga akan melihat hujan meteor tahunan yang paling banyak ditonton. Setiap tahun, Bumi melewati awan debu dan batu yang ditinggalkan oleh Komet Swift-Tuttle.
Komet Swift-Tuttle (yang secara formal ditunjuk 109P / Swift-Tuttle) adalah komet periodik dengan periode orbit (osculating) arus 133 tahun. Komet Swift-Tuttle terlihat terakhir kali di atmosfer Bumi pada 1992 dan diperkirakan akan melintas lagi pada 2125.
Saat jejak debu komet yang menghantam atmosfer Bumi, akan terlihat cahaya spektakuler seperti bintang jatuh. Ekor meteor tersebut nantinya diperkirakan akan mengarah pada belahan Bumi utara Perseus, itulah sebabnya acara meteor jatuh tersebut diberi nama meteor Perseid.
Perseid sendiri merupakan suatu rasi bintang di belahan utara, melambangkan pahlawan Yunani Kuno yang melawan Medusa. Rasi ini adalah salah satu rasi dari 48 rasi bintang Ptolemy dan juga satu dari 88 rasi bintang modern.
Meskipun bukan satu-satunya pertunjukan di kota, Perseid biasanya dianggap sebagai yang terbaik. Sebagian besar pengamat langit bisa melihat sekira 80 meteor per jam di seluruh langit.
Fenomena tahun lalu, terdapat sekira 200 meteor per jam yang menerangi langit berkat Jupiter yang menarik jejak debu komet. Tidak perlu mengeluarkan teleskop atau teropong, Anda cukup berbaring di taman yang luas untuk menikmati pemandangan indah tersebut.
“Puncak Perseid diperkirakan terjadi sekira 1 siang EDT (22.00 WIB) pada 12 Agustus tahun ini, yang berada di tengah hari," ungkap ahli asteroid NASA Bill Cooke. Jejak debu komet Swift-Tuttle sudah mudah muncul di langit pada malam hari dengan beberapa meteor.
Untuk mengetahui apakah penduduk Bumi bisa melihat Perseid dengan indah, hal tersebut bisa dipastikan pada 7 Agustus. Saat itu ada beberapa meteor yang jatuh dan dapat dilihat dengan menggunakan teleskop sederhana.
Gerhana Bulan terjadi ketika Bumi melemparkan bayangan berwarna di permukaan Bulan, yang disebabkan oleh cahaya bias melalui atmosfer Bumi seperti matahari terbenam. Di Amerika, terdapat fenomena utama pada 21 Agustus, yaitu Gerhana matahari penuh yang menyeberangi pesisir.
No comments:
Post a Comment