![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhibnPMNA8wij7psjyXMOcGGqqx7F_Iev0_Lkc765JNFcdLJKkKLdwyTLx95KsWIQXqKtvs_2oLOyw84JT5rr0q1xkHSsXf_kegOcPd12wte7QZ8mD8AVDYYHRAQH0laAte-S4dn4xI17FP/s640/Berita+Harian+Menkes+Pidato+Soal+Pentingnya+Penanganan+Kanker+di+Markas+PBB.jpeg)
Berita Harian - Menteri Kesehatan Nila F Moeloek berbicara soal pentingnya penanganan kanker secara komprehensif di Markas PBB. Menurutnya penanganan kanker harus dimulai dari pencegahan lewat deteksi dini hingga rehabilitasi bagi pengidap kanker.
Hal ini disampaikan Nila saat menjadi keynote speech di Peringatan Hari Kanker Sedunia yang bertajuk. 'A Roadmap to A Cancer-free World' yang digelar oleh International Atomic Energy Agency (IAEA) di Markas PBB, Wina, Austria pada 2 Februari 2018 lalu di . Berdasarkan data WHO, Nila menyebut kanker sebagai penyakit yang menjadi penyebab 16 persen kematian di seluruh dunia pada 2015 silam.
Berita Harian Menkes Pidato Soal Pentingnya Penanganan Kanker di Markas PBB
"Indonesia menyadari bahwa program pengendalian kanker harus dilakukan secara komprehensif. Mulai dari pencegahan, deteksi dini dan screening, diagnosis dan terapi, pengawasan, penelitian, hingga rehabilitasi. Oleh karena itu, kami mengintegrasikan program pengendalian kanker ke dalam sistem kesehatan nasional," kata Nila seperti dikutip dari keterangan tertulis siaran pers KBRI Wina, Sabtu (3/2/2018).
Ada sekitar 14 juta orang yang mengidap kanker, dan 8 juta di antaranya meninggal dunia pada tahun tersebut. Selain itu, berdasarkan data Globalcan, di Indonesia pada tahun 2012 lalu kanker paru-paru. Menjadi yang paling sering menjangkiti pria dengan rasio 25,8 kasus untuk setiap 100 ribu pria dan kanker payudara menjadi yang paling umum diderita wanita dengan rasio 40,3 kasus per 100 ribu wanita.
Nila menyatakan Indonesia telah bekerja sama dengan IAEA. Untuk memerangi kanker lewat Program of Action for Cancer Therapy sejak tahun 2010. Ia menambahkan saat ini sudah Indonesia berhasil memproduksi radioisotop dan 5 produk radiofarmasi yang telah dipasang di 12 rumah sakit di Indonesia.
"Indonesia telah berkolaborasi dengan IAEA di berbagai area yang menjadi prioritas, khususnya dalam rangka meningkatkan kapasitas penyedia kesehatan untuk pengobatan penyakit kanker menggunakan nuklir beserta riset," ujar Nila.
Selain menyampaikan pidato, Nila melakukan pertemuan bilateral dengan Dirjen IAEA. Yukiya Amano untuk membahas pemajuan kerja sama Indonesia dengan IAEA di bidang kesehatan dan radioterapi. Kerja sama itu untuk pemanfaatan teknologi nuklir untuk tujuan damai yang berguna bagi umat manusia, terutama di bidang kesehatan.
Nila juga berkunjung ke pusat pengobatan dan penelitian kanker MedAustron yang merupakan salah satu fasilitas pengobatan kanker terbaik di dunia. Yang menggunakan terapi proton dan ion karbon. Pada kesempatan tersebut, diperoleh informasi mengenai kemajuan dalam teknologi. Pengobatan kanker yang dapat menjadi bahan kajian lebih lanjut untuk pengembangan terapi kanker di Indonesia.
Daftar Situs Casino Online
ReplyDeleteAgen Situs Casino Resmi
Daftar ID Pro Pkv
Agen DominoQQ BandarQ Resmi
Agen Casino Online Resmi