Berita Harian - Menanggapi banyaknya isu yang mengatasnamakan agama, KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus mengatakan konflik agama terjadi karena manusianya tidak mengaji. Mengaji di sini, menurutnya, tak hanya membaca kitab suci, tapi juga memahami ilmu agama.
Berita Harian Gus Mus: Banyak Konflik Agama karena Manusia Tidak Ngaji
"Beragama dengan semangat tanpa ngaji itu yang jadi masalah," ujar Gus Mus dalam acara 'Mengasah Jati Diri (Mengaji) Indonesia' di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Senin (5/3/2018).
Bagi Gus Mus, mengaji adalah proses belajar yang tak memiliki kata sudah. Hal ini penting agar manusia yang beragama bisa mengamalkannya dengan baik, terlebih memiliki bekal agama yang didapat dari mengaji.
Kendati demikian, ketika ditanya mengenai agama dan kebangsaan, Gus Mus mengaku merasa aneh. "Lha wong saya dan bangsa ini satu, kok disuruh ngomong tentang kebangsaan," ujarnya di hadapan ribuan mahasiswa yang hadir.
Gus Mus menyayangkan banyaknya perseteruan yang terjadi mengatasnamakan agama. Dia menilai, agama dan negara adalah satu hal utuh yang tak dapat dipisahkan.
Bahkan, tambah Gus Mus, kiai-kiai saat berbicara agama dan Indonesia itu dengan 'satu kali nafas'. Artinya, keduanya memiliki posisi penting yang tak boleh dilupakan begitu saja.
Selain itu, Gus Mus juga menyarankan agar setiap warga negara Indonesia bisa menghargai antar sesama. "Anggap saja ini rumahmu, kalau kamu bikin kisruh atau mau ngerusak. Masak mau ngerusak rumah sendiri?" kata kiai yang hobi menggunakan sosial media ini.
Dalam acara yang dihelat di antara Twin Towes UINSA ini hadir pula Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang menjadi host dalam acara ini. Ada juga bintang tamu lain seperti Rosianna Silalahi dan Rektor Uinsa Prof Abd A'la.
No comments:
Post a Comment