![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgO7P59uaFPUWjJxpv3kj5djVsH54R5sx1z5e0GV9vyttZ56blihjTaELjXN1ha6_qGatSqiNIrXwOrYboEkVRTwW-F4yVmhJr6knd14waKsISXMvhT6ES2KfopULbxoiP4pq7kZWsC-hB6/s640/ap-17158799935465_1497431253.jpg)
Sisa-sisa kuil suku Aztec besar terungkap di pusat ibu kota Meksiko, Mexico City, tepatnya di belakang Katedral Katolik Roma zaman kolonial dan terkubur di lokasi kontruksi sebuah hotel era 1950-an di kawasan Calle Guatemala. Demikian dilansir Reuters (7/6/2017).
Situs ini dekat dengan Templo Mayor, sebuah reruntuhan Aztec besar lainnya. Penggalian yang dimulai pada tahun 2009 mengungkapkan fondasi dasar kuil besar berbentuk bulat yang didedikasikan untuk Ehecatl, dewa angin Aztec, dan juga sebagai bagian dari ritual lapangan bola.
Kuil tersebut memiliki struktur dengan tinggi 34 meter dan 4 meter yang menggabungkan bentuk arsitektur persegi panjang dan melingkar.
Tidak jauh dari lapangan, seorang arkeolog, Raul Barrera juga menemukan 32 tulang belakang atau leher laki-laki yang tertumpuk di luar lapangan.
"Itu adalah sebuah persembahan yang terkait dengan permainan bola, yang berlangsung di atas tangga," kata Barrera. "Tulang belakang, atau leher, jelas datang dari orang-orang yang dikorbankan atau dipenggal."
Beberapa semen asli tetap terlihat di bagian kuil yang dibangun pada masa pemerintahan Kaisar Ahuizotl periode 1486-1502, pendahulu Moctezuma.
Kuil kuno untuk dewa Ehecatl tersebut sangat ikonis pada zamannya. Dengan warna putih dan bentuk yang melingkar, kuil tersebut berbeda dari kuil-kuil Aztec lainnya yang mayoritas berbentuk kotak di wilayah tersebut.
Saat itu sejarah mencatat, Aztec Moctezuma bermain bola melawan sang raja dan kalah. Kekalahan tersebut disebut-sebut sebagai tanda keruntuhan kekaisaran Aztec yang akhirnya memang terjadi tidak lama setelah penakluk Spanyol Hernan Cortes menguasai Tenochititlan pada tahun 1521.
"Karena menemukan ini, kami dapat menunjukkan tempat sebenarnya, kedudukan, serta dimensi masing-masing bangunan, yang pertama kali dijelaskan dalam catatan sejarah itu," kata Diego Prieto, kepala lembaga antropologi dan sejarah utama Meksiko pada Observer (13/6).
Bangunan itu menonjol karena bentuknya yang bundar di antara beberapa lusin kuil persegi lainnya yang mendominasi ruang upacara paling suci di Aztec sebelum penaklukkan 1521.
Arkeolog Aztec, Eduardo Matos mengatakan bagian atas kuil itu kemungkinan dibangun menyerupai ular yang dilingkarkan, dengan para pendeta yang masuk melewati pintu, meski pintu tersebut dibuat seperti hidung ular.
Setelah penggalian selesai, sebuah museum akan dibangun di lokasi berdampingan dengan bangunan modern di ibu kota.
Menurut Mexico News Daily (9/6), karena tanah itu milik swasta, Institut Nasional Antropologi dan Sejarah Meksiko (INAH) membuat kesepakatan dengan pemilik hotel untuk mendirikan museum di bawah bangunan hotel yang sedang di bangun agar masa lalu dan masa kini bisa hidup berdampingan.
Pembangunan hotel tersebut, menurut Matos, tidak akan mempengaruhi struktur kuil bundar yang ditemukan.
Mexico City, termasuk struktur era kolonial yang dilindungi, dibangun di atas reruntuhan ibu kota Aztec, sehingga kemungkinan besar penemuan seperti ini akan terjadi lagi, ujar Matos.
No comments:
Post a Comment