![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6DlPkgUivEbeTgtO_xC897E78HXjdKHWQU4QuW65VqVgll86IJNmQFL7SPVHl89kL60C6rVHe38r-y8dTPZlOlvdZSl1VejFAcJqdJDa7EcxVtCTi_iUkFaTLwOiZE8rcgJZGSLMAxSQ0/s640/Berita+Harian+Panglima+TNI+akan+Tinjau+Langsung+Penanganan+KLB+di+Asmat.jpeg)
Berita Harian - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto berniat meninjau langsung kejadian luar biasa (KLB) campak dan gizi buruk yang terjadi di Asmat, Papua. Kemungkinan Hadi akan ke Asmat dalam waktu dekat.
"Dalam bulan ini kunjungan langsung ke Asmat kemudian ke titik-titik oleh Pangdam (Kodam XVII/Cendrawasih) disinyalir timbulnya penyakit," kata Hadi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (25/1/2018).
Berita Harian Panglima TNI akan Tinjau Langsung Penanganan KLB di Asmat
Hadi menambahkan kunjungan itu bertujuan mengetahui secara langsung kondisi di Asmat dan dapat memberikan tindakan-tindakan yang tepat. Sebanyak 206 personel Satgas Kesehatan TNI diberangkatkan ke Asmat, Papua, siang tadi. Dia pun berharap satgas tersebut bisa menjalankan tugasnya dengan baik.
"Saya mohon doanya semoga Satgas Kesehatan ini bisa berjalan sesuai keinginan kita, yaitu membantu masyarakat saudara-saudara kita yang sedang mengalami musibah," tambahnya.
Sejumlah bantuan makanan, medis, hingga peralatan-peralatan pun sudah diberikan. "Yang kita pikirkan adalah pertama bagaimana kita menyelamatkan saudara-saudara kita di sana," imbuhnya.
Satgaskes TNI yang diberangkatkan berjumlah 206 personel, terdiri atas gabungan dokter spesialis, seperti anak, kandungan, penyakit dalam, dan THT. Satgas Kesehatan TNI merupakan tenaga medis dari Puskes TNI, Puskes TNI AD, Diskes TNI AL, dan Diskes TNI AU. Upacara perlepasan dipimpin langsung oleh Hadi Tjahjanto sekitar pukul 13.00 WIB di Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Satgaskes TNI ini dikomandoi oleh Letkol Ckm dr Shohibul Hilmi SpOT asal Danyonkes Divif 2 Kostrad. Terbagi dalam tujuh divisi, yakni Kelompok Markas Komando Satuan Tugas, Seksi Permarkasan, Tim Analisis, Tim Pemeliharaan dan Pencegahan, Tim Evakuasi, Tim Pelayanan Kesehatan, serta Peleton Pengawal. Satgas ini akan berada di Papua selama sembilan bulan.
No comments:
Post a Comment